MAKALAH PENGEMBANGAN ORGANISASI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keorganisasian
Dosen Pengampu: Saliman M.Pd.
Disusun Oleh
Onitya Sekarrini 14416241031
Lidiya Vidiyani Putri 14416241032
Dian Kusuma Wardani 14416241033
Suci Indah Sari 14416241034
Rossa Ferinda 14416241035
Reza Ajeng Imanda 14416241036
Indah Susanti 14416241037
Ratna Suwanli 14416241038
Rangga Ardianto 14416241039
Azola Hawa Mustika 14416241040
P.IPS A 2014
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dewasa ini telah diketahui bahwa pengertian pokok dari pengembangan organisasi yaitu perubahan yang terencana atau planned change. Perubahan dalam bentuk pembaharuan organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan atau secara terus menerus sekarang ini memiliki pengaruh
yang dominan dalam kehidupan masyarakat
era modern. Organisasi beserta anggota yang terlibat didalamnya dituntut untuk mampu beradaptasidengankondisiarusperubahan yang
ada.
Perubahan yang ada dapat dikelompokkan menjadi empat klasifikasi besar,yaitu adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan mampu menguasai kehidupan masyarakat secara keseluruhan, ledakan ilmu pengetahuan serta jasa
yang membuat daur hidup organisasi menjadi lebih singkat. Adanya hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mampu memberikan pengaruh terhadap nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat, perilaku masyarakat itu sendiri, gaya hidup
yang tercipta dan harapan tiap
orang.
Agar dapat bertahan dalam keadaan seperti ini, organisasi harus mampu memberikan arahan bagi
para anggotanya untuk dapat beradaptasi dengan baik, bahkan harus mampu memanfaatkan dampak positif dari adanya berbagai pembaharuan tersebut melalui pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga atau anggota dalam sebuaho rganisasi dalam upaya mengembangkan diri menghadapi berbagai macam kemungkinan perubahan yang akan terjadi inilah
yang dikenal dengan proses
organization development (pengembangan organisasi).
Karena pengembangan organisasi menjadi salah satu bahan pokok
yang dikaji atau sering diperbincangkan dalam organisasi.
Hal tersebut dapat dimaklumi karena manusia, pekerjaan dan organisasi merupakan tiga hal yang memiliki keterkaitan satu samal ainnya. Dan dalam hal ini pula, pengembangan organisasi yang diperlukan tidak lain untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang berkualitas. Sehingga dapat difahami bahwasanya pengembangan suatu organisasi sasaran utamanya adalah anggota organisasi itu sendiri, dengan tujuan untuk membentuk sikap dan mental person maupun kelompok dalam berinteraksi dengan sesama sehingga terbentuk tim kerja
yang mampu diharapkan oleh organisasi tersebut.
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku serta harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dengan menggunakan cara interfensi oleh pihak ketiga yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa penerapan pengembangan organisasi dalam sebuah organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis dan harus didukung oleh pimpinan.
2. Rumusan Masalah
1)
Apa
hakikat dari pengembangan organisasi?
2)
Apa tujuan pengembangan organisasi dan
arti pentingnya pengembangan organisasi?
3)
Apa saja karakteristik pengembangan
organisasi?
4)
Bagaimana
asumsi mengenai pengembangan organisasi?
5)
Bagaimana merancang pengembangan
organisasi?
6)
Bagaimana
melakukan pengembangan organisasi secara keseluruhan?
7)
Bagaimana
proses pengembangan organisasi?
3.
Tujuan
1)
Mengetahui
hakikat dari pengembangan organisasi.
2)
Mengetahui tujuan pengembangan organisasi
dan arti pentingnya pengembangan organisasi.
3)
Mengetahui karakteristik
pengembangan organisasi.
4)
Mengetahui asumsi mengenai pengembangan organisasi.
5)
Mengetahui merancang
pengembangan organisasi.
6)
Mengetahui melakukan pengembangan organisasi secara
keseluruhan.
7)
mengetahui
proses pengembangan organisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Pengembangan Organisasi
Pengembangan
organisasi (Oganization Development)
adalah suatu usaha jangka panjang yang di dukung oleh pimpinan tinggi untuk
memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi,
terutama melalui diagnose dan pengelolaan budaya organisasi secara kolaborasi
dan lebih efektif dengan penekanan khusus pada tim kerja yang formal, tim
sementara dan antar kelompok kebudayaan dengan bantuan konsultan, fasilitator
dan dengan penggunaan teori serta teknologi dari ilmu perilaku terapan,
termasuk penelitian tindakan (action research). PO
adalah proses yang terencana,
dimanajemeni dan secara sistematis untuk merubah kultur, system dan perilaku
organisasi, guna meningkatkan efektifitas organisasi dalam memecahkan masalah
dan pencapaian sasaran ( Lippitt).
Pengembangan
Organisasi
1.
Sebagai
usaha perubahan berencana
(planned change).
2.
Dikendalikan
dan dipimpin oleh
top manajemen.
3.
Tujuannya
untuk meningkatkan keefektifan
kerja dan kesehatan
organisasi.
4.
Dilakukan
dengan metode intervensi
berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori
perilaku
5.
Berorientasi
pada pelaksanaan kerja
dan dilakukan secara
terus menerus dan
berkesinambungan.
6.
Peningkatan
profesionalisasi kerja (reward, spesialisasi, identitas,
responsbelitas, akuntabelitas).
7.
Intervensi
pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau
konsultan dengan sasaran individu,
kelompok
dan organisasi
B.
Tujuan
Pengembangan Organisasi dan Arti Pentingnya Pengembangan Organisasi
1.
Berusaha
meningkatkan prestasi keseluruhan dari seluruh kelompok,
departemen dan
organisasi secara keseluruhan (memakan waktu cukup
lama).
2.
Memudahkan
pemecahan masalah dalam pekerjaan (di tempat
kerja) dan meningkatkan mutu keputusan.
3.
Mengadakan
perubahan- perubahan yang lebih efektif.
4.
Mengurangi
pertentangan yang sifatnya
merusak dan membuatnya menjadi
lebih efektif.
5.
Meningkatkan
keterlibatan dengan tujuan organisasi.
6.
Memelihara
kerjasama diantara individu-individu dan kelompok-kelompok dalam
pekerjaan pengembangan organisasi dengan melibatkan sentimen,
emosi, harapan dan
kreativitas/ inovasi.
7.
Menggunakan
metode action research
Arti Pentingnya
Pengembangan Organisasi
1.
Sebagai
antisipasi adanya perubahan peran
dan tujuan organisasi
yang semakin komplek dan rumit.
2.
Bervariasinya
dan membesarnya ukuran-ukuran
yang diberlakukan untuk
standar organisasi.
3.
Adaptasi
terhadap perkembangan IPTEK yang semakin canggih.
4.
Munculnya
bentuk-bentuk organisasi model baru (dalam kerangka peran, tugas dan hubungan kerja).
5.
Perubahan
pandangan terhadap konsep manusia (tidak hanya
sebagai unsure produksi, tetapi harus
lebih dimanusiawikan).
6.
Organisasi
dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban
publik (akuntabelitas).
7.
Organisasi
lebih dituntut untuk
mendayakan potensi- potensi / sumber-sumber manusiawi.
C. Karakteristik
Pengembangan Organisasi
Karakteristik- karakteristik utama Organisasi Development (Pengembangan
Organisasi)
1. Planned Change
atau Perubahan yang direncanakan.
Perubahan
yang direncanakan ini terutama menyangkut proses- prosespemecahan masalah yang
menyangkut metode-metode organisasional dalam masalah penanganan berbagai
ancaman dan kesempatan lingkungan, dan proses pembaharuan yang mencerminkan
gaya manajemen untuk menghadapi berbagai maslah baru.
2. Peubahan
Komprehensif.
Satuan
analisis OD adalah keseluruhan
organisasi atau satuan unit kerja dalam organisasi yang tidak dapat
diidentifikasikan.
3. Perubahan jangka panjang.
Para
ahli OD menyatakan bahwa proses pengembangan memakan waktu beberapa bulan, atau
bahkan dalam berbagai kasus beberapa tahun, untuk implementasinta.
4. Tekanan
pada kelompok-kelompok kerja.
Meskipun
bebrapa upaya OD ditujukan pada perubahan individual dan organisasional, tetapi
banyak yang berorientasi pada kelompok.
5. Partisipasi
pengantar perubahan.
Pengantar
perubahan puhak ketiga atau katalisator dari luar organisasi.
6. Manajemen
kolaboratif.
OD
berorientasi pada manajemen melalui partisipasi bawahan dan pembagian
kekuasaan, bukan melaui pembebanan wewnang secara hirarkis.
7. Tekanan
pada intervensi dan riset kegiatan.
Melakukan
sutau intervensi aktif terhadap kegiatan- kegiatan organisasi yang ssedang
berjlan. Riset kegiatan menyangkut maslah- mslah praktis dimana dalam OD
pengantar perubahan terlibat dalam proses perubahan nyata.
D. Asumsi
Pengembangan Organisasi
Penerapan
pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi dan nilai mengenai orang,
kelompok, dan organisasi. Asumsi dan nilai memgang peranan penting dalam
memahami proses yang digunakan di dalam pengembangan organisasi. Asumsi
tersebut meliputi asumsi tentang orang, kelompok dan organisasi (French dan
Bell, 1984).
1. Asumsi
tentang orang
Penggunaan pengembangan organisasi
didasarkan pada asumsi bahwa sebagian besar orang ingin membuat, dan mampu
membuat, kontribusi yang lebih besar kepada organisasi dari yang umumnya
diijinkan untuk dibuat. Pengambangan organisasi mencoba untuk menggunakan
kemampuan dan atusias pekerja dan menyediakan suatu alat sebagai sarana untuk
menyalurkan tenaga yang konstruktif ke dalam kreativitas dan wawasan yang luas.
2. Asumsi
tentang kelompok
Penggunaan pengembangan organisasi
perlu mengenali kekuatan pengaruh kelompok terhadap perilaku terhadap perilaku
individu. Kelompok kecil biasanya dianggap sebagai rintangan yang mendasar
dalam membangun organisasi yang maju. Penggunaan pengembangan organisasi
mencoba untuk memperbaiki efektivitas kelompok karena kelompok tidak dapat
berfungsi dengan baik karena kurangnya kepercayaan antarpribadi, kurangnya
dukungan dan kerjasama di antara anggota kelompok.
3. Asumsi
tentang organisasi
Pengembangan organisasi menganggap
bahwa konflik organisasi tidak boleh dianggap sebagai konfrontasi. Oleh
karenanya, upaya pengembangan organisasi perlu dipertahankan dengan perubahan
yang tepat pada setiap subsistem dari organisasi.
E. Merancang
Pengembangan Organisasi
Melakukan
pengembangan organisasi berkaitan dengan merancang seperangkat struktur
aktivitas untuk memperbaiki beberapa aspek dari organisasi. Seperangkat
aktivitas tidak harus merupakan prosedur yang kaku, pengembangan organisasi
umumnya hanya penentuan urutan aktivitas yang longgar yang disesuaikan dengan
situasi. Target pengembangan organisasi meliputi (1) hubungan antarpribadi, (2)
proses kelompok, (3) proses antarkelompok, (4) keseluruhan organisasi, wawasan
dan membangun keterampilan. Pengembangan organissi dirancang untuk meningkatkan
efektivitas individu, dan mendorong penyesuaian dan pertumbuhan pribadi. Teknik
yang digunakan adalah bimbingan dan konseling, dan pelatihan kepekaan.
1) Bimbingan
dan Konseling
Suatu
sistem penilaian organisasi secara formal seharusnya merupakan umpan balik bagi
para pekerja berkenaan dengan prestasinya. Akan tetapi informasi ini tidak
memadai karena tidak memberitahukannya bagaimana seharusnya mereka berkerja.
Diperlukan orang yang mampu melakukan pengamatan dan mengidentifikasi
permasalahan untuk mengubah perilaku. Biasanya mereka itu adalah konsultan dari
luar yang mampu membuat suasana segar. Konsultan yang diperlukan tersebut
adalah konsultan yang sudah terlatih mengamati perilaku manusia dan harus
mengetahui perilaku mana yang tidak tepat. Peran dari komsultan dalam hal ini
adalah untuk memberikan respon terhadap pertanyaan “Bagaimana pendapat anda
tentang apa yang seharusnya saya lakukan untuk memperbaiki prestasi saya?” atau
“Bahwa sekarang saya melihat beberapa bidang untuk perbaikan, bagaimana saya
dapat mengubah perilaku saya ?”
2) Pelatihan
Kepekaan
Pelatihan kepekaan (sensitivity training) merupakan metode
pelatihan yang dirancang untuk membantu orang-orang mempelajari cara
meningkatkan hubungan antarpribadi. Kepekaan dalam hal ini berkaitan dengan
kepekaan diri sendiri terhadap
hubungannya dengan orang lain. Pelatihan kepekaan dilakukan pada emosi dan
bukan pada pelatihan konseptual.
Proses pelatihan kepekaan dilakukan
dengan mengadakan pertemuan dalam bentuk krlompok disuatu tempat di luar tempat
pekerjaan. Kelompok tersebut melakukan diskusi yang tidak tersetruktur tanpa
agenda di bawah arahan pelatih. Tujuannya adalah untuk menghasilakan pengalaman
belajar sendiri. Pada saat diskusi berlangsung, mereka didorong untuk
mempelajari diri sendiri ketika berhubungan dengan orang lain. Menggali
kebutuhan akan sikap merka sendiri yang ditunjukkan dari perilaku mereka
terhadap orang lain dan perilaku orang lain terhadap mereka dalam suatu
kelompok.
F. Pengembangan
Organisasi Secara Keseluruhan
1. Survei
Umpan-Balik
Survei umpan balik terdiri dari dua
aktivitas utama, langkah pertama melakukan survei tentang sikap. Langkah kedua,
melaporkan data hasil survei kepada anggota organisasi membiarkan mereka
menganalis, mengimplementasikan dan menggunakannya sebagai tindakan koreksi.
Ketika survei umpan balik digunakan
sebagai intervensi pengembangan organisasi, setiap orang berpartisipasi di
dalam menyediakan informasi dan memperbaharui data. Data digunakan untuk
mengidentifikasi dan mendiagnose permasalahan organisasi. Keberhasilan dari
survei umpan balik tergantung pada tiga faktor. Ketiga faktor tersebut adalah:
a. Faktor
pertama meliputi keterkaitan dan keterlibatan anggota organisasi terhadap
keberhasilan organisasi. Anggota organisasi harus memberikan pendapatnya dan keikutsertaanya
secara terbuka dalam memberikan umpan balik dan pemecahan masalah
b. Manajemen
tingkat puncak harus mendukungnya dengan menciptakan lingkungan yang terbuka
sehingga pekerja merasakan usahanya berharga.
c. Akhirnya
daftar pertanyaan harus menyampaikan masalah-masalah utama dan secara akurat
dan dipahami oleh perasaan pekerja. Pengembangan daftar pertanyaan yang baik
biasanya diawasi dengan wawancara pendahuluan untuk menyakinkan bahwa daftar
pernyataan tersebut telah berkaitan relevan permasalahan pekerja.
2. Sistem
Empat dari Likert
Pengembangan organisasi dengan sistem empat
dikembangkan sebagai hasil kerja oleh Rensis Likert dari lembanga Riset Sosial
di Universitas Michigan. Likert mengemukakan bawha sistem satu (otoritatif)
tidak seefektif sistem empat (partisipatif), demokratik, maupun gaya
kepemimpinan orientasi pekerja. Organisasi akan ebih efektif sejalan dengan
bergeraknya gaya manajemen dari sistem satu ke sistem empat.
Penerapan sistem empah hampir sama
denga pengembangan organisasi melalui umpan balik. Hanya saja para anggota
organisasi diminta untuk menjelaskan gaya kepemimpinan dengan menggunakan
daftar pertanyaan. Hasilnya diringkas dan disampaikan kepada setiap orang dalam
organisasi, tetepi terutama adalah kepada para manajer karena sistem empat
berpengaruh besar pada gaya kepemimpinannya.
Pebedaan utama antara intervensi
sistem empat dengan intervensi umpan baik adalah, bahwa intervensi sistem empat
fokusnya pada dimensi manajemen untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Sistem empat fokusnya pada variabel organisasi yang sama untuk setiap
organisasi, sedangkan daftar pertanyaan yang digunakna pada survei umpan balik
khusus untuk masalah tertentu dari masing-masing organisasi.
3. Perubahan
struktur
Perubahan struktur meliputi
perubahan seperti merubah rentang kendali, mengubah dasar depertemantalisasi,
memperbaiki sistem wewenang dengan menciptakan hirarkhi hubungan pelapor yang
berbeda atau mengubah kebijakan oganisasi. Perubahan struktur seringkali
disarankan sebagai pemecah masalah dan perencanaan tindakan dari intervensi
pengembangan organisasi yang lainnya. Perubahan struktur juga dapat dilakukan
melalui keputusan sepihak oleh manajemen sepihak.
G. Proses Pengembangan Organisasi
PO
merupakan proses canggih yang dapat berlangsung selama satu tahun lebih dalam
suatu organisasi dan dapat pula berlangsung Selama satu tahun lebih dalam suatu organisasi dan
dapat pula berlangsung dalam waktu yang tidak dapat di tentukan. Banyak
pendekatan yang berbeda terhadap PO, tetapi program purna yang khas antar lain
mencakup langkah-langkah
sebagai berikut.
1. Diagnosis
awal.
Konsultan mengadakan pertemuan dengan pimpinan
teras untuk menentukan sifat masalah yang dihadapi perusahaan, untuk
mengembangkan pendekatan PO yang lebih besar kemungkinan berhasilnya, dan
memastikan adanya dukungan penuh pimpinan teras. Dalam langkah ini konsultan
dapat mencari masukan melalui wawancara dengan berbagai orang dalam organisasi.
2. Pengumpulan
data.
Dalam tahap ini dapat dilakukan survey untuk
mengetahui iklim organisasi dan masalah perilaku. Biasanya konsultan mengadakan
pertemuan dengan berbagai kelompok di luar tempat kerja untuk memperoleh
informasi dari pertanyan seperti berikut:
·
Apa saja kondisi yang paling membantu
keefektifan kerja Anda?
·
Apa saja kondisi yang mwnghambat keefektifan
kerja Anda?
·
Apa saja perubahan cara pengoperasian
perusahaan yang paling anda inginkan?
3. Umpan
balik dan pembahasan data.
Kelompok-kelompok kerja ditugaskan untuk
meninjau data yang dikumpulkan, menengahi bidang-bidang ketidak sepakatan di
kalangan mereka sendiri, dan menetapkan prioritas perubahn.
4. Perencanaan
tindakan dan pemecahan masalah.
Semua kelompok menggunakan data untuk menyusun
rekomendasi perubahan yang spesifik. Pembahasan berfokus pada masalah actual
dalam organisasi mereka. Rencana disusun secara spesifik, termasuk orang yang
bertanggung jawab dan saat penyelesaian aktivitas.
5. Pembinaan
tim.
Dalam keseluruhan periode pertemuan kelompok,
konsultan mendorong kelompok untuk mengkaji cara mereka bekerja sama. Konsultasi
membantu mereka mengetahui nilai komunikasi terbuka dan kepercayan sebagai
persyarat pengkat berfungsinya kelompok. Pembinaan tim dapat didorong lebih
lanjut dengan meminta manajer tertentu dan bawahan merka untuk bekerja sama
sebagai sebuah tim dalam berbagai sesi PO.
6. Pengembangan
antar kelompok.
Setelah pengembangan tim dalam
kelompok-kelompok besa yang terdiri atas beberapa tim.
7. Evaluasi
dan tindak lanjut.
Konsultan membantu organisasi untuk
mengevaluasi hasil program PO yang diselenggarakan dan menyusun program
tambahan dalam bidang-bidang yang memerlukan hasil tammbahan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PO
adalah proses yang terencana,
dimanajemeni dan secara sistematis untuk merubah kultur, system dan perilaku
organisasi, guna meningkatkan efektifitas organisasi dalam memecahkan masalah
dan pencapaian sasaran. Pengembangan
organisasi sangat penting bagi suatu organsisasi, salah satunya untuk
mengadakan perubahan-perubahan yang lebih efektif, terutama daalm bidang IPTEK.
Suatu organisasi harus dapat mengikuti perkembangan IPTEK agar tetap bertahan
dan tidak ketinggalan zaman, serta sesuai dengan perkembangan zaman.
Karakteristik dari pengembangan organisasi, yaitu perubahan
yang direncanakan, perubahan komprehensif, perubahan
jangka panjang, tekanan
pada kelompok-kelompok kerja,
partisipasi
pengantar perubahan, manajemen
kolaboratif, tekanan
pada intervensi dan riset kegiatan.
Penerapan
pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi dan nilai mengenai orang,
kelompok, dan organisasi. Asumsi dan nilai memgang peranan penting dalam
memahami proses yang digunakan di dalam pengembangan organisasi. Dalam melakukan pengembangan organisasi juga diperlukan beberapa teknik, yaitu bimbingan
dan konseling, dan pelatihan kepekaan. Selain itu pengembangan organisasi harus dilakukan secara keseluruhan,
dengan teknik sistem survei umpan balik, sistem empat dari Likert, dan
perubahan struktur. Suatu organisasi mengalami perkembangan tidak secara
spontan, tetapi melalui proses yang cukup panjang, yang meliputi beberapa
langkah, yaitu diagnosis awal, pengumpulan data, umpan balik dan pembahasan data, perencanaan tindakan dan pemecahan masalah, pembinaan tim, pengembangan antar kelompok, dan evaluasi dan tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Reksohadiprodjo,
Sukanto. 2008. Organisasi Perusahaan:
Teori, Struktur, dan Perilaku. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Ruhana, Ika. 2012. PengembanganOrganisasi. Diunduh 01 Desember 2015 padahttp://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/05/bab-15.-pengembngn-org.pdf
Gitosudarmo,
Indriyo & Nyoman Sudita. 1997.
Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE.
Davis, Keith dan
John W. Newstrom. 1985. Perilaku Dalam
Organisasi. Jilid 1. Edisi
Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar